Pertanyaan seputar tahsin dan tahfidz ini sering sekali terdengar di kalangan para pembelajar Al-Quran. Masih sering muncul pertanyaan, mana yang harus diutamakan, antara tahsin atau tahfidz terlebih dahulu?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita timbang satu per satu urgensi dari keduanya. Semoga bisa membuka pikiran kita semua dan membuat kita lebih bijak serta tidak salah menilai sesuatu hal.
Membaca Al-Quran dengan tajwid itu hukumnya adalah fardhu ‘ain atau kewajiban bagi setiap individu. Artinya praktek membaca Al-Quran dengan tahsin itu menjadi hal yang harus dipenuhi oleh setiap muslim.
Terlebih lagi di dalam membaca Surat Al-Fatihah yang menjadi salah satu rukun sahnya shalat. Membaca surat Al-Fatihah dengan mengabaikan tajwid, maka akan berpotensi merubah makna dan bisa membuat shalatnya menjadi tidak sah.
Sedangkan menghafal (tahfidz) Al-Quran, maka para ulama masih dalam taraf perbedaan pendapat, apakah hukumnya itu fardhu kifayah atau sunnah. Namun, sebagian besar ulama mengatakan hukumnya adalah fardhu kifayah.
Dari perbandingan hukum keduanya, sebenarnya sudah tampak dengan jelas sekali mana yang harus diutamakan antara belajar tahsin tajwid atau belajar tahfidz. Sudah jelas sekali bahwa belajar tahsin memiliki kedudukan yang lebih utama.
Membaca Al-Quran dengan tajwid lebih utama kedudukannya dibandingkan dengan memperbanyak hafalan Al-Quran, apalagi ketika hafalannya tersebut masih terdapat kesalahan yang berpotensi mengubah makna dari Al-Quran.
Baca Juga : Terbukti Ampuh! Inilah 6 Cara Belajar Tahsin dan Tajwid dengan Mudah dan Cepat
Kami juga ingin mengutip pesan dari beberapa guru kami, bahwasanya siapa saja yang menghafalkan Al-Quran tanpa memperhatikan tajwid, terlebih lagi pada kata-kata yang berpotensi mengubah makna, maka sejatinya dia tidaklah sedang menghafal Al-Quran. Hafalannya bukan Al-Quran. Yang dia baca pun juga bukan Al-Quran.
Maka hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi para pembelajar dan para penghafal Al-Quran. Ketika belum bisa menyempurnakan bacaan Al-Qurannya dengan detail, paling minimal adalah tetap menjaga agar apa yang ia baca dan hafal itu tidak akan mengubah dari makna Al-Quran.
Walaupun demikian, bukan berarti seorang santri tidak boleh menghafalkan Al-Quran hingga bacaannya sempurna terlebih dahulu. Paling penting adalah tidak meninggalkan forum pembelajaran tajwid. Sebab, selama seorang santri tersebut masih rutin menghadiri forum pembelajaran tajwid secara rutin, maka bagi dia tidak terlarang untuk menghafalkan Al-Quran, walau dalam prakteknya masih terdapat banyak kesalahan.
Ingin ikut forum pembelajaran tahsin tajwid kami? Anda bisa bergabung dalam Program Tahsin Bersanad Rumah Quran Sulaiman.
Hal yang keliru dan sering dilakukan adalah, ketika seseorang menyibukkan dirinya dengan menghafal Al-Quran, namun diwaktu yang sama ia tidak belajar tajwid, tidak rutin mendatangi forum pembelajaran tajwid atau tahsin. Ia juga tidak memiliki waktu khusus untuk ber talaqqi dan musyafahah dalam majelis tahsin yang rutin.
Hal inilah yang sangat berbahaya, karena potensi terjadi kesalahan serta potensi merusak maknanya jauh lebih besar dibandingkan maslahatnya.
Demikianlah penjelasan terkait dengan pertanyaan yang seringkali hadir di sekitar para pembelajar dan penghafal Quran. Dengan begini, semoga kita semua sudah paham hendak mendahulukan yang mana, apakah tahsin dulu atau tahfidz dulu. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Tahsin Dulu atau Tahfidz Dulu? Mana yang Harus Diutamakan? "