Kamu suka ngedesain pakai canva? Tapi desainmu masih terlihat standar saja atau bahkan malah seolah desain yang pasaran?
Nah, itulah kesalahan yang sering terjadi pada para pengguna aplikasi desain canva online. Banyak sekali kesalahan yang sering dilakukan, sehingga desain yang dihasilkan terasa kurang maksimal.
Memang sih, secara fasilitas yang tersedia, aplikasi desain online canva ini memang sangat powerful, namun dengan pemakaian yang cukup simpel. Semua orang baik yang masih pemula maupun profesional, akan dimanjakan dengan berbagai macam fitur yang sangat keren, mulai dari template, grafik, animasi, gambar, video, musik, dan lain sebagainya.
Namun sayang, dengan berbagai macam fitur yang luar biasa itu, ternyata tidak semua orang bisa memaksimalkannya. Terbukti banyak sekali, para pengguna yang melakukan banyak kesalahan tanpa dia sadari. Sehingga desain-desain yang beredar di sosial media, akhirnya tampak biasa saja. Serasa tidak ada istimewanya, terkesan hanya memakai desain template yang sudah ada.
Soo.. Kalau kamu ingin punya hasil desain yang berbeda, kamu harus menghindari beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Apa saja itu? Yuk kita bongkar bersama.
1. Menggunakan Elemen Pro Tanpa Bayar
Banyak sekali para pengguna canva free yang menggunakan elemen pro di dalam desain mereka. Sehingga terlihat sangat jelas sekali, bahwa itu adalah elemen pro, ditandai dengan adanya watermark dari canva.
Akhirnya desain akhirnya terlihat kurang profesional, dengan adanya tanda garis-garis diagonal serta tambahan logi canva di bagian tengahnya.
Maka perlu diperhatikan ya, jika kamu pengguna akun canva versi gratisan, kamu harus lebih jeli untuk memilih elemen yang versi gratisan juga. Agar tidak merusak keindahan desain yang sudah kamu buat.
Kan sayang sekali, desian sudah terlihat cantik, indah, eh.. ternyata ada tambahan gambar watermark yang cukup mengganggu pemandangan.
Memang sih, konsekuensi menggunakan akun canva free adalah harus lebih jeli dalam memilih hiasan dan lain-lainnya, Tidak bisa bebas memilih seperti para pengguna akun canva pro.
2. Tidak Memodifikasi Template
Memang sih canva ini super keren sekali, kamu bisa memilih ratusan atau bahkan ribuan desain template yang dari awalnya memang sudah terlihat bagus. Secara default memang sudah terlihat profesional.
Namun, jika kamu tidak memodifikasi template bawaan tersebut, maka tetap akan ada kemungkinan desain yang kamu buat, terlihat desain yang pasaran. Desain yang itu-itu aja. Seolah-olah kamu tidak memiliki desain identitas.
Maka, sebaiknya kamu modifikasi terlebih dahulu sebelum kamu mempostingnya ke sosial media. Agar desain yang kamu buat itu, memang sesuai dengan karakteristik akun sosial media milikmu.
3. Mengunggah Gambar Lalu Memperbesarnya
Seringkali kita ingin menggunakan gambar yang kita miliki untuk mendesain poster atau bahan promosi sesuai dengan keinginan. Namun, banyak yang lupa memilih gambar dengan resolusi yang tepat.
Sehingga banyak sekali kejadian, mereka mengunggah gambar yang resolusinya kecil. Lalu karena dirasa kurang besar, akhirnya gambar tersebut diperbesar secara paksa. Hasilnya, gambar jadi blur serta kurang fokus.
Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi hasil akhir dari desain tersebut. Maka, selalu pastikan untuk menggunakan aset gambar yang resolusinya besar atau HD agar tidak hasil desain juga maksimal.
4. Lupa Menambahkan Watermark
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para pembuat desain adalah lupa menambahkan watermark pada desain yang sudah dibuat. Memang sih, mau ditambah watermark atau tidak, itu pilihan yang sah-sah saja.
Akan tetapi, dengan maraknya aktivitas online saat ini, tentunya akan lebih banyak potensi desain yang kamu buat akan digunakan oleh orang lain alias dicomot orang. Namun, jika kamu tidak ada masalah dengan hal tersebut, maka ya sudah tidak perlu dipikirkan.
Selain untuk menghindari pencurian hasil karya, penambahan watermark ini juga akan membuat desain kamu terlihat lebih profesional. Jika desainmu bagus dan jadi viral, maka akan banyak yang menshare, dan ketika di situ ada watermark-nya, maka secara tidak langsung, juga akan menjadi bahan promosi yang berjalan otomatis.
5. Salah Menentukan File Unduhan yang Tepat
Terakhir, kesalahan yang sering terjadi adalah tidak menentukan ukuran file unduhan yang tepat. Desainnya sih udah oke, sudah bagus, namun saat mau mengunduh hasilnya, ternyata resolusinya terdownload dengan ukuran yang kecil. Alhasil, ketika diperbesar, hasil desain tersebut menjadi blur dan tampak kurang profesional.
Namun, jika kamu ingin merubah ukuran resolusi menjadi lebih besar, mau tidak mau kamu harus upgrade menjadi akun canva pro. Sebab, fasilitas untuk merubah resolusi itu hanya tersedia untuk akun canva premium.
Tenang, untuk upgrade jadi akun canva pro, tidak butuh banyak modal kok. Bahkan kamu bisa mendapatkan akun canva premium hanya dengan biaya sekitar 4rb-an saja per bulannya.
Jadi tunggu apalagi? Tak ada salahnya kan upgrade ke canva pro? Info lengkapnya ada di sini ya, Jual Akun Canva Pro Premium 1 Tahun
Masih di kesalahan yang terakhir, banyak juga yang ketika mengunduh hasil desain, sebagian besar kita memilih format JPG. Padahal jika ingin memiliki kualitas gambar yang lebih besar dan lebih komplek, sebaiknya kamu mengunduh dengan format PNG.
Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para pengguna aplikasi desain canva online. Kalau kamu, lebih sering melakukan kesalahan yang mana?
Posting Komentar untuk "5 Kesalahan Pengguna Aplikasi Desain Canva, Nomor 5 Paling Sering"